Friday, May 13, 2016
Kisah-Kisah
KISAH 2 MALAIKAT YANG MENGAJAR SIHIR DI BABILONIA ATAS PERINTAH ALLAH SWT
KISAH
2 MALAIKAT YANG MENGAJAR SIHIR DI BABILONIA
ATAS
PERINTAH ALLAH SWT
Assalamu’alaikum sobat, ketemu lagi
dengan saya. Gimana nih kabarnya? Sudah rindu dengan tulisan-tulisan saya?
Hehehehe.. okey sob, kali ini saya akan berbagi kisah tentang 2 Malaikat yang
Mengajar Sihir Di Babilonia Atas Perintah Allah SWT.
Pasti
kalian bingung dan penuh penasaran dengan judul tulisan saya di atas. Tapi
jangan buru-buru menghakimi judul tulisan saya sebelum kalian membacanya,
ibarat pepatah “Tak kenal maka tak sayang”.
Baiklah
sob, tak perlu berlama-lama kita langsung simak tulisan saya di bawah ini agar
supaya kalian tidak salah sangka dan penasaran dengan judul artikelnya.
Dikisahkan pada masa Kerajaan Babilonia
kuno, di Kerajaan tersebut ilmu-ilmu sihir merajalela, praktek perdukunan
terutama dukun santet bertebaran dimana-mana, ilmu pelet seperti umum dimiliki
oleh setiap orang di Babilonia dan lain-lain yang mungkin jauh lebih sakti dari
dukun-dukun jaman sekarang.
Orang-orang
beriman dan bertaqwa mulai terdesak oleh para pengikut ajaran setan tersebut,
keberadaan mereka telah membuat resah seluruh penduduk Babilonia termasuk pihak
Istana. Para ahli-ahli Sihir tersebut mulai merasuk dan menancapkan pengaruhnya
ke dalam Istana.
Tak hanya di Kerajaan Babilonia yang
mulai gerah dengan keberadaan para ahli sihir, para Malaikat di langit pun
ramai membicarakan tentang manusia-manusia (ahli sihir) yang berbuat kerusakan
di bumi dan kejahatan (dosa) yang sangat dibenci oleh Allah SWT.
Para
Malaikat berkata, “Anak-anak Adam itu, Engkau jadikan makhluk pilihan-Mu di
bumi akan tetapi mereka mendurhakai-Mu”. Kemudian Allah SWT berfirman, “Sungguh
jika Aku turunkan kamu sekalian ke sana dan Aku bentuk kamu seperti pembentukan
mereka, niscaya kamu akan melakukan sebagaimana yang mereka lakukan juga”.
Para
Malaikat menjawab, “Maha Suci Engkau wahai Tuhan, takkan mungkin kami
(Malaikat-Mu) mendurhakai-Mu!”. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Aku
mengetahui apa yang tidak kalian ketahui”. Malaikat kembali berkata, “Kami
adalah mahkluk yang lebih patuh kepada Engkau dibanding anak-anak keturunan
Adam”. Allah SWT kembali berfirman, “Panggilah kemari dua malaikat. Aku akan
turunkan mereka ke bumi hingga kamu dapat melihat apa yang dilakukan keduanya
(malaikat itu)!”.
Allah
berfirman kepada para malaikat, “Pilihlah dua yang termulia antara kamu (para
malaikat)!”. Malaikat menjawab, “Tuhanku, biarlah Harut dan Marut yang
melakukannya”. Akhirnya keduanya menuruti perintah Allah SWT dan diturunkanlah
ke bumi dengan bekal sifat-sifat yang melekat pada diri Manusia (Nafsu,
Syahwat, Akal, dll).
Diriwayatkan oleh Abi Hatim dari Assham
bin Rawwad, dari Adam, dari Abi Ja’far, dari Qais Ubaid, dari Ibnu Abbas r.a.
Demikianlah Allah menunjukkan kebijaksanaannya, Allah mengutus 2 dari para malaikat
turun ke bumi dengan dibekali hawa nafsu dan mengemban tugas yaitu mengajarkan
manusia ilmu sihir yang bertujuan untuk melawan sihir-sihir setan sekaligus
mengambil nilai-nilai kebaikan dari sihir yang diajarkan kedua malikat tersebut
kepada manusia.
Mereka
(para setan) mengajarkan sihir-sihir jahat kepada manusia, dan apa yang
diturunkan kepada dua malaikat (Kami) di negeri Babil yakni Harut dan Marut,
sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum
mengatakan: “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu
kafir”. Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir
itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya.
QS.Al-Baqarah: 102.
Dan dimulailah misi kedua malikat tersebut
dengan mengajarkan orang-orang Babilon beberapa ilmu sihir dan cara membentengi
diri dari pengaruh sihir setan. Singkat cerita, pasca kedatangan Harut dan Marut maka terjadilah gerakan
perlawanan dari para penduduk Babilon terhadap para ahli sihir setan.
Akhirnya
para ahli sihir setan berhasil di tundukkan dan mereka mulai tersingkir dari
Babilon. Penguasa Babilon mengumumkan,
melarang keras warganya untuk tidak lagi mempelajari ilmu-ilmu sihir
setan.
Diriwayatkan
dari Ali bin Abi Thalib ra: kedua malaikat itu mengajarkan kepada manusia
tentang peringatan terhadap sihir, bukan mengajarkan untuk mengajak mereka
melakukan sihir (al-Jami’li Ahkamil Qur’an juz II hal.472).
Kemudian berkat jasa Harut dan Marut
yang telah membuat rakyat Babilon menjadi aman dan tentram sekaligus menganggap
keduanya sebagai guru besar bagi rakyat Babilon, penguasa Babilon memberikan
sebuah kedudukan tinggi sebagai penasehat kerajaan dengan harta yang melimpah.
Namun
hal itu membuat keduanya lupa diri. Perlahan-lahan hawa nafsu yg sebelumnya
memang telah dibekali Allah SWT kepada
Harut dan Marut mulai nampak. Mereka mulai terlena dengan kenikmatan duniawi
dan melupakan tugas awal mereka sebagai manusia. Dan akhirnya kedua malaikat
tersebut tersandung sebuah skandal.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra: Dengan
kehendak Allah, lalu datanglah seorang wanita yang cantik bagai bunga (Zahrah).
Zahrah mendatangi kedua malaikat tersebut guna mengujinya. Kedua malaikat itu
tertarik dengan kecantikan yang dimiliki Zahrah, hingga timbul keinginan
dengannya.
Zahrah
mulai menguji kedua malikat tersebut, “Maukah kamu mengucapkan kalimat
(mantera) musyrik?”
Kedua
malaikat menjawab, “Tidak demi allah, sedikit pun kami tidak mau
mempersekutukan Allah untuk selama-selamanya!”. Kemudian Zahrah berlalu dan
meninggalkan keduanya.
Beberapa
saat kemudian dia kembali menghadap kedua malaikat itu dengan membawa anak
kecil, sambil mendekati kedua malaikat tersebut Zahrah berkata, “Bersediakah
kalian membunuh anak kecil ini?!”.
Malaikat
itu menjawab, “ Tentu saja tidak, demi Allah selamanya aku tidak akan
membunuhnya!”.
Zahrah
pergi dan datang kembali dengan membawa segelas arak. Zahrah mencoba merayu
kedua malaikat tersebut sembari berkata, “Aku tidak akan mengikuti kalian,
sebelum kalian berdua meminum arak ini!”.
Akhirnya
kedua malaikat itu tergoda dengan rayuan Zahrah dan meminum arak tersebut
hingga mabuk. Tanpa mereka menyadari, kedua malaikat itu berzina dengan Zahrah
sebelum akhirnya membunuh anak kecil yang tadi dibawa Zahrah dan menngucapkan
kalimat musyrik.
Beberapa hari kemudian setelah kejadian
memalukan itu, datanglah Malaikat Jibril turun dari langit atas perintah
Allah guna memberi tahu Harut dan Marut
bahwa tugas mereka telah berakhir. Mereka dibawa kembali menghadap Allah untuk
melaporkan tugas mereka di bumi sebagai manusia, dan betapa terkejutnya mereka
karena pada saat yang sama ingatan mereka sebagai malaikat kembali sedia kala.
Diriwayatkan
oleh Makhul, dari Mu,adz, Maka datanglah dari sisi allah malaikat Jibril kepada
mereka. Pada saat Jibril datang, kedua malaikat itu menangis dan Jibril pun
ikut menangis sambil berkata, “Sesungguhnya cobaan apakah yang membuat kalian
sampai hanyut seperti ini?. Dengan rasa takut yang dahsyat, Harut dan Marut
kembali ke langit menghadap Allah untuk melaporkan tugas mereka.
Disaksikan
oleh para malaikat, Harut dan Marut melaporkan tugasnya sebagai manusia yang
berkahir dengan dosa besar yang mereka lakukan. Pada saat yang sama melihat apa
yang menimpa Harut dan Marut, seluruh malaikat bertasbih dan beristighfar
kepada Allah SWT. Karena para malaikat sadar betapa sulitnya menjadi manusia.
Kemudian
Allah menutup sidang dengan menawarkan Harut dan Marut 2 pilihan. Pilihan
tersebut sangat memberatkan kedua malaikat itu, namun mereka diharuskan memilih
salah satu dari keduanya. Allah menawarkan pilihan: Ingin di azab di dunia atau
ingin di azab di akhirat?
Harut
dan Marut menyadari betapa dahsyatnya azab akhirat, akhirnya mereka berdua
memilih di azab di dunia.
Dan menurut kisah, Harut dan Marut
hingga kini masih tergantung dengan kedua kaki di atas dan kepala di bawah.
Pernah suatu hari seorang wanita tua dari wilayah sekitar Babilon menuturkan
apa yang dilihatnya kepada Nabi Muhammad SAW, bahwa dia melihat dua orang
malaikat tersebut di sebuah sumur tua di gurun di sekitar Babilon.
Sebagaimana
Allah berfirman dalam Al-Qur,an surat Al-Baqarah ayat 102:
“Dan
mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorang
pun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudharat
kepada mereka dan tidak memberi manfaat. Sesungguhnya mereka telah meyakini
bahwa barang siapa yang menukarnya (Kitabullah) dengan sihir itu, tiadalah
baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual
dirinya sendiri dengan sihir, kalau mereka mengetahui”.
Riwayat
ini sebagiannya berdasarkan Hikayat. Hanya Allah yang mengetahui kejadian yg
sebenarnya. Wallahu A'lam Bish shawab....
lengkap banget kak info nya makasih
ReplyDeletekomatsu pc200