Info

HAIKAL SULAIMAN (SOLOMON TEMPLE)

HAIKAL SULAIMAN
(SOLOMON TEMPLE)

Ilustrasi Haikal Sulaiman


Beberapa waktu lalu ada berita tentang penyerangan terhadap palestina dan pengrusakan masjid Al-Aqsa, oleh tentara Zionis Israel dengan dalih doktrin teologi mengenai "tanah perjanjian", "kuil sulaiman" dan "kehadiran messiah yang membawa kejayaan kepada bani israil". Jadi ingat berita di kolom "islam digest" koran Republika yang terbit minggu 18 Januari 2015 yang membahas sejarah dan mitos tentang kuil sulaiman, berikut ringkasan isinya:

Foto Penyerangan Terhadap Jemaah Sholat Jum'at
di Masjid Al-Aqsha


Mitos Kuil Sulaiman
Kuil Sulaiman (Soloman Temple/Haikal Sulaiman) diklaim sebagai salah satu harta karun berharga dari nabi sulaiman. Keberadaannya menyisakan misteri hingga kini.
Zionisme menjadikannya sebagai landasan utama doktrin untuk menghancurkan masjid Al Aqsa dan menguasai tanah Palestina, meski kuil sulaiman tak pernah terungkap hingga kini.
Terdapat 2 perbedaan pendapat diantara kaum Yahudi mengenai kuil sulaiman. pendapat yang pertama datang dari kaum pendukung Zionism yaitu kuil sulaiman harus didirikan terlebih dahulu di tempat yang tepat sesuai letaknya semula baru lah sang juru selamat kaum yahudi (messiah) akan hadir membawa kejayaan, sehingga dengan berbagai macam cara mereka berusaha menemukan dan membangun kembali kuil tersebut. Pendapat yang kedua berasal dari kaum yang menentang Zionism yaitu kuil sulaiman nantinya akan didirikan kembali oleh messiah saat kedatangannya untuk menjayakan bani israil.
Meskipun terdapat perbedaan pendapat antar umat yahudi namun mereka tetap dipersatukan oleh doktrin tentang masa kejayaan untuk bangsa mereka saat kuil sulaiman berdiri, walau kaum yahudi terpencar-pencar di berbagai penjuru bumi namun mereka tetap bersatu saling bahu-membahu untuk mewujudkannya dengan cara apapun.
Berbeda dengan umat islam yang sibuk saling berdebat, bermusuhan dan bertikai bahkan hingga saling mengkafirkan satu sama lain terkadang dikarenakan oleh hal yang sepele.

Sejarah Kuil Sulaiman
Sebagian kalangan yahudi terutama kelompok Zionis mengklaim Haikal Sulaiman atau Solomon Temple berlokasi tepat di bawah masjid Al Aqsha namun sampai sekarang belum di temukan bukti-bukti kuat keberadaan kuil tersebut dan masih menjadi misteri sampai hari ini.
Menurut buku "History of al-Aqsa Mosque" menuturkan sejarah al-Aqsha berawal dari zaman nabi Ibrahim AS (diperkirakan hidup antara 3132-2951 SM). Beliau yang membangun komplek ini yang dikenal sebagai Bait Allah atau beteyel di yerusalem.
Beliau menyebut beteyel sebagai "Al-Aqsha" yang berarti "tempat terjauh" maksudnya lokasi komplek beteyel ini berada jauh dari Ka'bah di makkah yang di dirikan oleh Ibrahim AS bersama putranya Ismail AS.
Pada masa Nabi Yaqub AS cucu Ibrahim AS komplek beteyel atau al-Aqsha di jadikan tempat ibadah bagi seluruh masyarakat yang beriman di Palestina.
Kemudian saat masa Nabi Yusuf AS (putra Yaqub AS) Pada abad 17 SM terjadilah musim kemarau yang panjang sehingga terjadilah bencana kelaparan di wilayah yerusalem, tepi barat dan sekitarnya (Palestina) karena Nabi Yusuf AS memiliki jabatan penting di mesir sehingga raja mesir saat itu memperbolehkan seluruh rakyat bani israil pindah ke wilayah mesir dan meninggalkan yerusalem dan komplek beteyel / al-Aqsha.
Beberapa abad berlalu, bani israil di mesir yang tadinya disambut hangat malah menjadi tidak disukai, membuat orang2 bani israil diperbudak dan diperlakukan tidak baik hingga pada abad 14 – 13 SM Allah swt mengutus Musa AS kepada mereka dan sedikit dari mereka yang tidak mengimaninya dan di sinilah dimulai agama Yahudi sehingga menjadikan mereka bertentangan dengan Fir’aun dan kaumnya.
Musa AS memimpin orang-orang Bani Israel keluar dari Mesir menuju kampung halamannya di Yerusalem, hijrah tersebut terjadi pada abad 1280 SM pada masa pemerintahan Ramses II. Namun ditengah perjalanan mereka (orang-orang Yahudi) sudah tidak sabar, putus asa dan lelah mencari sehingga mereka memutuskan untuk menentang Musa AS dan tidak melanjutkan perjalanan, akhirnya sebagian dari mereka menetap di Kan’an. Tahun 990 SM nabi Daud AS dan pengikutnya melanjutkan perjalanan dan berhasil menaklukan/menguasai Yerusalem serta mendirikan kerajaan bani israil pertama.
Saat itu Daud AS mendapatkan perintah untuk membangun komplek Beteyel/Baitul Maqdis akan tetapi dikarenakan kesibukannya berperang maka itu semua tidak sempat dilakukannya sehingga Allah swt mewahyukan kepadanya agar memerintahkan anaknya yang bernama Sulaiman AS untuk membangun komplek beteyel/Baitul Maqdis dan ditengah pembangunannya itu beliau juga membangun Haekal/kuil/temple sebagai tempat peribadahan lengkap dengan altar penyembelihan kurbannya, namun belum diketahui apakah Haekal/kuil Sulaiman tersebut di bagun dalam beteyel/Baitul Maqdis atau diluar komplek beteyel/Baitul Maqdis.
Dikisahkan setelah Sulaiman AS rampung membangun kembali beteyel/Baitul Maqdis pada 953 SM, beliau memerintahkan rakyatnya mengikuti perayaan besar atas selesainya bangunan tersebut selama 7 hari lamanya.
Setelah Sulaiman AS wafat pada tahun 922 SM, pemerintahan Daud terpecah menjadi dua yaitu kerajaan Isarel di sebelah utara dan kerajaan Yahudza di sebelah selatan, keduanya sering terlibat peperangan panjang.

Bukhtanshar Raja Babilonia pada tahun 587 SM menyerang kedua kerajaan yahudi tersebut, terjadi penghancuran besar2an terhadap Yerusalem termasuk terhadap Haekal Sulaiman, mereka berhasil menawan dan membawa banyak orang-orang Yahudi ke
Babilonia yang dikenal dalam sejarah Yahudi dengan Para Tawanan Orang-orang Babilonia.
Tahun 538 SM Babilonia berhasil ditaklukan oleh Kirusy Raja Persia, para tawanan yahudi dibebaskan dan dikembalikan ke Palestina Didalam Majalah at Tarikh al Arabi disebutkan bahwa setelah orang-orang Bani Israel dipulangkan kembali ke kampung halamannya di Palestina maka mereka membangun kembali tempat peribadahan mereka yang telah dihancurka oleh Bukhtanshar.
Pada tahun 198 SM Yerusalem jatuh ketangan Raja  Seleukia yang bernama Antiochus dan sejak saat itu terjadi berbagai fitnah, pemberontakan dan peperangan berdarah di Yerussalem, untuk memadamkan kekisruhan tersebut raja Antiochus mengerahkan
pasukan untuk menyerang yerusalem dan menyebabkan kehancuran tidak terkecuali beteyel dan haikal sulaiman.
Tahun 63 SM kedatangan pemimpin Romawi yang bernama Pompey yang kemudian berhasil menguasai Yerussalem.  Sejak saat itu Yerusalem berada ditangan kekuasaan orang-orang Romawi dan menjadikannya sebagai Negara Romawi.

Ketika orang-orang Yahudi melakukan pembangkangan dan pemberontakan terhadap pemerintahan Romawi di Yerusalem maka Penguasa Romawi, Fasbasyan mengutus anaknya yang bernama Titus untuk menghentikan pemberontakan tersebut. Titus pun melakukan penyerangan terhadap Yerusalem pada tahun 70 M dan berhasil membunuh banyak orang-orang Yahudi sehingga menyisakan Yerusalem menjadi kota yang hancur lebur dan porak poranda untuk waktu yang sangat panjang wilayah ini tidak dihuni kecuali oleh para penjaga dari para tentara Romawi, termasuk beteyel/Baitul Maqdis dan haikal Sulaiman ikut hancur rata dengan tanah dan bangsa romawi juga mengambil harta di dalamnya, hingga saat ini harta/benda2 tersebut masih tersimpan di vatikan pihak vatikan mengajukan syarat mereka akan mengembalikan harta tersebut asal pihak Zionis Israel bisa membawakan sapi berbulu merah berusia 3 tahun dan tak pernah
melahirkan, pada tahun 1997 Zionis Israel melakukan rekayasa genetika untuk menghasilkan sapi tersebut.

Kemudian orang-orang Yahudi mengadakan pemberontakan untuk yang kedua kalinya di Yerussalem antara tahun 132 M dan 135 M yang dikenal dengan “Pemberontakan Barkukhi” akan tetapi penguasa Romawi berhasil memadamkan pemberontakan tersebut dan menghapus Eksistensi Yerusalem dan membangun diatasmya sebuah kota baru yang dinamakan dengan Aeilia Capitolina. Bahkan mereka tidak mengidzinkan orang-orang Yahudi untuk menginjakkan kakinya di mota Aeilia sejak tahun 135 M.

Ketika Pemerintahan Romawi terpecah menjadi dua dan Palestina masuk dalam kekuasaan Romawi Timur (Byzantyum) maka Aeilia berada dibawah kekuasaan Byzantyum sejak abad 4 M hingga tahun 636 M.

Kaum muslimin berhasil membebaskan kota Aeilia pada tahun 15 H / 636 M pada zaman Umar bin Khattab dan membangun kembali kota tersebut serta sejak saat itu kaum muslimin memperbolehkan orang-orang Yahudi untuk kembali ke al Quds. (Majalah at Tarikh al Arabi juz I hal 5114 – 5126).

Ilustrasi Haikal Sulaiman


Foto Kompleks Masjid Al-Aqsha


Ilustrasi Kompleks Masjid Al-Aqsha



Rangkumannya:
Pasti banyak yg males baca panjang-panjang iya kan?! Jadi saya singkat aja ya, dari penuturan diatas;

- Jauh sebelum kuil sulaiman berdiri, Nabi Ibrahim AS telah membangun komplek yang dikenal sebagai Bait Allah atau beteyel di yerusalem.
Beliau menyebut beteyel sebagai "Al-Aqsha" yang berarti "tempat terjauh" maksudnya lokasi komplek beteyel ini berada jauh dari Ka'bah di makkah yang di dirikan oleh Ibrahim AS bersama putranya Ismail AS.

- Jaman nabi Yusuf AS orang2 bani israil meninggalkan yerusalem dan juga beteyel menuju mesir.

-  Jaman nabi Musa AS orang2 bani israil di pimpin nabi Musa AS berusaha lepas dari kekuasaan firaun di mesir dan kembali ke kampung halamannya di palestina.

- Jaman nabi Daud AS, beliau berhasil menaklukkan dan mengambil alih yerusalem serta mendirikan kerajaan bani israil pertama.

-  Jaman nabi Sulaiman AS, beliau membangun kembali beteyel dan mendirikan Kuil Sulaiman/Haikal Sulaiman.

- Dan setelah sempurna pembangunan beteyel dan Haekal tersebut oleh Sulaiman AS, tempat itu mengalami kehancuran sebanyak tiga kali.

-  Penyerbuan pasukan Bukhtanshar Raja Babilonia pada tahun 587 SM lalu berhasil dibangun kembali oleh orang-orang Yahudi setelah mereka dibebaskan oleh Kirusy Raja Persia.

- Haikal kembali dihancurkan untuk kedua kalinya oleh   Antiochus Raja Seleukia dalam upayanya mengatasi pemberontakan orang2 yahudi Lalu kembali direnovasi untuk ketiga kalinya oleh Herodeus pada tahun 40 M.

-  Kemudian Haikal dihancurkan dan harta bendanya dijarah oleh Titus pemimpin Romawi tatkala menyerang Yerusalem dan menjadikan kota itu hancur lebur bahkan tidak didiami kecuali oleh para penjaganya dari tentara-tentara Romawi.

-  Kaum muslimin berhasil membebaskan kota Aeilia pada tahun 15 H / 636 M pada zaman Umar bin Khottob dan membangun kembali kota tersebut.


Adapun tentang letak Haekal itu sendiri, sesungguhnya tidaklah terdapat dalil yang menunjukkan tempat didirikannya bangunan itu. Beberapa sumber menyebutkan bahwa
bangunan itu terletak diluar pekarangan Masjidil Aqsha smentara yang lainnya menyebutkan bahwa tempatnya adalah dibawa Kubah Kuning.
Sementara itu orang-orang Nasrani berkeyakinan bahwa tempat Haikal Sulaiman itu berada di Puncak al Haekal atau al Haram asy Syarif atau berada di bawah Baitul Maqdis. Karena itulah orang-orang Yahudi sejak beberapa tahun terakhir ini berusaha merobohkan Masjidil Aqsha untuk mencari Haikal Sulaiman dibawahnya.

Akan tetapi itu semua hanyalah akal-akalan yang dicari-cari oleh orang-oang Yahudi saja untuk menghancurkan al Quds dengan mengatakan bahwa mereka akan mengembalikan Haikal Sulaiman kepangkuan mereka.
Sebagaimana disebutkan didalam berbagai sejarah kota Yerusalem maka sebetulnya Haikal tersebut sudah betul-betul hancur dan porak poranda tak berbekas saat terjadi penyerangan yang dilakukan oleh Pasukan Romawi dibawah pimpinan Titus pada tahun 70 M.


1 Response to "HAIKAL SULAIMAN (SOLOMON TEMPLE)"