Sunday, July 24, 2016
Pengetahuan Umum
HAIKAL SULAIMAN (SOLOMON TEMPLE)
HAIKAL
SULAIMAN
(SOLOMON
TEMPLE)
Ilustrasi Haikal Sulaiman
Beberapa
waktu lalu ada berita tentang penyerangan terhadap palestina dan pengrusakan
masjid Al-Aqsa, oleh tentara Zionis Israel dengan dalih doktrin teologi
mengenai "tanah perjanjian", "kuil sulaiman" dan
"kehadiran messiah yang membawa kejayaan kepada bani israil". Jadi
ingat berita di kolom "islam digest" koran Republika yang terbit
minggu 18 Januari 2015 yang membahas sejarah dan mitos tentang kuil sulaiman,
berikut ringkasan isinya:
Foto Penyerangan Terhadap Jemaah Sholat Jum'at
di Masjid Al-Aqsha
Mitos Kuil Sulaiman
Kuil
Sulaiman (Soloman Temple/Haikal Sulaiman) diklaim sebagai salah satu harta
karun berharga dari nabi sulaiman. Keberadaannya menyisakan misteri hingga
kini.
Zionisme
menjadikannya sebagai landasan utama doktrin untuk menghancurkan masjid Al Aqsa
dan menguasai tanah Palestina, meski kuil sulaiman tak pernah terungkap hingga
kini.
Terdapat
2 perbedaan pendapat diantara kaum Yahudi mengenai kuil sulaiman. pendapat yang
pertama datang dari kaum pendukung Zionism yaitu kuil sulaiman harus didirikan
terlebih dahulu di tempat yang tepat sesuai letaknya semula baru lah sang juru selamat
kaum yahudi (messiah) akan hadir membawa kejayaan, sehingga dengan berbagai
macam cara mereka berusaha menemukan dan membangun kembali kuil tersebut.
Pendapat yang kedua berasal dari kaum yang menentang Zionism yaitu kuil sulaiman
nantinya akan didirikan kembali oleh messiah saat kedatangannya untuk menjayakan
bani israil.
Meskipun
terdapat perbedaan pendapat antar umat yahudi namun mereka tetap dipersatukan
oleh doktrin tentang masa kejayaan untuk bangsa mereka saat kuil sulaiman berdiri,
walau kaum yahudi terpencar-pencar di berbagai penjuru bumi namun mereka tetap
bersatu saling bahu-membahu untuk mewujudkannya dengan cara apapun.
Berbeda
dengan umat islam yang sibuk saling berdebat, bermusuhan dan bertikai bahkan
hingga saling mengkafirkan satu sama lain terkadang dikarenakan oleh hal yang sepele.
Sejarah Kuil Sulaiman
Sebagian
kalangan yahudi terutama kelompok Zionis mengklaim Haikal Sulaiman atau Solomon
Temple berlokasi tepat di bawah masjid Al Aqsha namun sampai sekarang belum di
temukan bukti-bukti kuat keberadaan kuil tersebut dan masih menjadi misteri sampai
hari ini.
Menurut
buku "History of al-Aqsa Mosque" menuturkan sejarah al-Aqsha berawal
dari zaman nabi Ibrahim AS (diperkirakan hidup antara 3132-2951 SM). Beliau
yang membangun komplek ini yang dikenal sebagai Bait Allah atau beteyel di
yerusalem.
Beliau
menyebut beteyel sebagai "Al-Aqsha" yang berarti "tempat
terjauh" maksudnya lokasi komplek beteyel ini berada jauh dari Ka'bah di
makkah yang di dirikan oleh Ibrahim AS bersama putranya Ismail AS.
Pada
masa Nabi Yaqub AS cucu Ibrahim AS komplek beteyel atau al-Aqsha di jadikan tempat
ibadah bagi seluruh masyarakat yang beriman di Palestina.
Kemudian
saat masa Nabi Yusuf AS (putra Yaqub AS) Pada abad 17 SM terjadilah musim kemarau
yang panjang sehingga terjadilah bencana kelaparan di wilayah yerusalem, tepi
barat dan sekitarnya (Palestina) karena Nabi Yusuf AS memiliki jabatan penting
di mesir sehingga raja mesir saat itu memperbolehkan seluruh rakyat bani israil
pindah ke wilayah mesir dan meninggalkan yerusalem dan komplek beteyel /
al-Aqsha.
Beberapa
abad berlalu, bani israil di mesir yang tadinya disambut hangat malah menjadi tidak
disukai, membuat orang2 bani israil diperbudak dan diperlakukan tidak baik
hingga pada abad 14 – 13 SM Allah swt mengutus Musa AS kepada mereka dan
sedikit dari mereka yang tidak mengimaninya dan di sinilah dimulai agama Yahudi
sehingga menjadikan mereka bertentangan dengan Fir’aun dan kaumnya.
Musa
AS memimpin orang-orang Bani Israel keluar dari Mesir menuju kampung halamannya
di Yerusalem, hijrah tersebut terjadi pada abad 1280 SM pada masa pemerintahan
Ramses II. Namun ditengah perjalanan mereka (orang-orang Yahudi) sudah tidak
sabar, putus asa dan lelah mencari sehingga mereka memutuskan untuk menentang
Musa AS dan tidak melanjutkan perjalanan, akhirnya sebagian dari mereka menetap
di Kan’an. Tahun 990 SM nabi Daud AS dan pengikutnya melanjutkan perjalanan dan
berhasil menaklukan/menguasai Yerusalem serta mendirikan kerajaan bani israil
pertama.
Saat
itu Daud AS mendapatkan perintah untuk membangun komplek Beteyel/Baitul Maqdis
akan tetapi dikarenakan kesibukannya berperang maka itu semua tidak sempat dilakukannya
sehingga Allah swt mewahyukan kepadanya agar memerintahkan anaknya yang bernama
Sulaiman AS untuk membangun komplek beteyel/Baitul Maqdis dan ditengah
pembangunannya itu beliau juga membangun Haekal/kuil/temple sebagai tempat
peribadahan lengkap dengan altar penyembelihan kurbannya, namun belum diketahui
apakah Haekal/kuil Sulaiman tersebut di bagun dalam beteyel/Baitul Maqdis atau
diluar komplek beteyel/Baitul Maqdis.
Dikisahkan
setelah Sulaiman AS rampung membangun kembali beteyel/Baitul Maqdis pada 953
SM, beliau memerintahkan rakyatnya mengikuti perayaan besar atas selesainya bangunan
tersebut selama 7 hari lamanya.
Setelah
Sulaiman AS wafat pada tahun 922 SM, pemerintahan Daud terpecah menjadi dua
yaitu kerajaan Isarel di sebelah utara dan kerajaan Yahudza di sebelah selatan,
keduanya sering terlibat peperangan panjang.
Bukhtanshar
Raja Babilonia pada tahun 587 SM menyerang kedua kerajaan yahudi tersebut,
terjadi penghancuran besar2an terhadap Yerusalem termasuk terhadap Haekal Sulaiman,
mereka berhasil menawan dan membawa banyak orang-orang Yahudi ke
Babilonia
yang dikenal dalam sejarah Yahudi dengan Para Tawanan Orang-orang Babilonia.
Tahun
538 SM Babilonia berhasil ditaklukan oleh Kirusy Raja Persia, para tawanan yahudi
dibebaskan dan dikembalikan ke Palestina Didalam Majalah at Tarikh al Arabi
disebutkan bahwa setelah orang-orang Bani Israel dipulangkan kembali ke kampung
halamannya di Palestina maka mereka membangun kembali tempat peribadahan mereka
yang telah dihancurka oleh Bukhtanshar.
Pada
tahun 198 SM Yerusalem jatuh ketangan Raja
Seleukia yang bernama Antiochus dan sejak saat itu terjadi berbagai
fitnah, pemberontakan dan peperangan berdarah di Yerussalem, untuk memadamkan
kekisruhan tersebut raja Antiochus mengerahkan
pasukan
untuk menyerang yerusalem dan menyebabkan kehancuran tidak terkecuali beteyel
dan haikal sulaiman.
Tahun
63 SM kedatangan pemimpin Romawi yang bernama Pompey yang kemudian berhasil
menguasai Yerussalem. Sejak saat itu
Yerusalem berada ditangan kekuasaan orang-orang Romawi dan menjadikannya
sebagai Negara Romawi.
Ketika
orang-orang Yahudi melakukan pembangkangan dan pemberontakan terhadap pemerintahan
Romawi di Yerusalem maka Penguasa Romawi, Fasbasyan mengutus anaknya yang
bernama Titus untuk menghentikan pemberontakan tersebut. Titus pun melakukan
penyerangan terhadap Yerusalem pada tahun 70 M dan berhasil membunuh banyak
orang-orang Yahudi sehingga menyisakan Yerusalem menjadi kota yang hancur lebur
dan porak poranda untuk waktu yang sangat panjang wilayah ini tidak dihuni kecuali
oleh para penjaga dari para tentara Romawi, termasuk beteyel/Baitul Maqdis dan haikal
Sulaiman ikut hancur rata dengan tanah dan bangsa romawi juga mengambil harta
di dalamnya, hingga saat ini harta/benda2 tersebut masih tersimpan di vatikan pihak
vatikan mengajukan syarat mereka akan mengembalikan harta tersebut asal pihak Zionis
Israel bisa membawakan sapi berbulu merah berusia 3 tahun dan tak pernah
melahirkan,
pada tahun 1997 Zionis Israel melakukan rekayasa genetika untuk menghasilkan
sapi tersebut.
Kemudian
orang-orang Yahudi mengadakan pemberontakan untuk yang kedua kalinya di Yerussalem
antara tahun 132 M dan 135 M yang dikenal dengan “Pemberontakan Barkukhi” akan
tetapi penguasa Romawi berhasil memadamkan pemberontakan tersebut dan menghapus
Eksistensi Yerusalem dan membangun diatasmya sebuah kota baru yang dinamakan
dengan Aeilia Capitolina. Bahkan mereka tidak mengidzinkan orang-orang Yahudi
untuk menginjakkan kakinya di mota Aeilia sejak tahun 135 M.
Ketika
Pemerintahan Romawi terpecah menjadi dua dan Palestina masuk dalam kekuasaan
Romawi Timur (Byzantyum) maka Aeilia berada dibawah kekuasaan Byzantyum sejak
abad 4 M hingga tahun 636 M.
Kaum
muslimin berhasil membebaskan kota Aeilia pada tahun 15 H / 636 M pada zaman
Umar bin Khattab dan membangun kembali kota tersebut serta sejak saat itu kaum muslimin
memperbolehkan orang-orang Yahudi untuk kembali ke al Quds. (Majalah at Tarikh
al Arabi juz I hal 5114 – 5126).
Ilustrasi Haikal Sulaiman
Foto Kompleks Masjid Al-Aqsha
Ilustrasi Kompleks Masjid Al-Aqsha
Rangkumannya:
Pasti
banyak yg males baca panjang-panjang iya kan?! Jadi saya singkat aja ya, dari
penuturan diatas;
- Jauh
sebelum kuil sulaiman berdiri, Nabi Ibrahim AS telah membangun komplek yang
dikenal sebagai Bait Allah atau beteyel di yerusalem.
Beliau
menyebut beteyel sebagai "Al-Aqsha" yang berarti "tempat
terjauh" maksudnya lokasi komplek beteyel ini berada jauh dari Ka'bah di
makkah yang di dirikan oleh Ibrahim AS bersama putranya Ismail AS.
- Jaman
nabi Yusuf AS orang2 bani israil meninggalkan yerusalem dan juga beteyel menuju
mesir.
- Jaman nabi Musa AS orang2 bani israil di
pimpin nabi Musa AS berusaha lepas dari kekuasaan firaun di mesir dan kembali
ke kampung halamannya di palestina.
- Jaman
nabi Daud AS, beliau berhasil menaklukkan dan mengambil alih yerusalem serta
mendirikan kerajaan bani israil pertama.
- Jaman nabi Sulaiman AS, beliau membangun
kembali beteyel dan mendirikan Kuil Sulaiman/Haikal Sulaiman.
- Dan
setelah sempurna pembangunan beteyel dan Haekal tersebut oleh Sulaiman AS,
tempat itu mengalami kehancuran sebanyak tiga kali.
- Penyerbuan pasukan Bukhtanshar Raja Babilonia
pada tahun 587 SM lalu berhasil dibangun kembali oleh orang-orang Yahudi
setelah mereka dibebaskan oleh Kirusy Raja Persia.
- Haikal
kembali dihancurkan untuk kedua kalinya oleh Antiochus Raja Seleukia dalam upayanya mengatasi
pemberontakan orang2 yahudi Lalu kembali direnovasi untuk ketiga kalinya oleh
Herodeus pada tahun 40 M.
- Kemudian Haikal dihancurkan dan harta
bendanya dijarah oleh Titus pemimpin Romawi tatkala menyerang Yerusalem dan
menjadikan kota itu hancur lebur bahkan tidak didiami kecuali oleh para
penjaganya dari tentara-tentara Romawi.
- Kaum muslimin berhasil membebaskan kota
Aeilia pada tahun 15 H / 636 M pada zaman Umar bin Khottob dan membangun
kembali kota tersebut.
Adapun
tentang letak Haekal itu sendiri, sesungguhnya tidaklah terdapat dalil yang menunjukkan
tempat didirikannya bangunan itu. Beberapa sumber menyebutkan bahwa
bangunan
itu terletak diluar pekarangan Masjidil Aqsha smentara yang lainnya menyebutkan
bahwa tempatnya adalah dibawa Kubah Kuning.
Sementara
itu orang-orang Nasrani berkeyakinan bahwa tempat Haikal Sulaiman itu berada di
Puncak al Haekal atau al Haram asy Syarif atau berada di bawah Baitul Maqdis.
Karena itulah orang-orang Yahudi sejak beberapa tahun terakhir ini berusaha
merobohkan Masjidil Aqsha untuk mencari Haikal Sulaiman dibawahnya.
Akan
tetapi itu semua hanyalah akal-akalan yang dicari-cari oleh orang-oang Yahudi
saja untuk menghancurkan al Quds dengan mengatakan bahwa mereka akan
mengembalikan Haikal Sulaiman kepangkuan mereka.
Sebagaimana
disebutkan didalam berbagai sejarah kota Yerusalem maka sebetulnya Haikal
tersebut sudah betul-betul hancur dan porak poranda tak berbekas saat terjadi
penyerangan yang dilakukan oleh Pasukan Romawi dibawah pimpinan Titus pada
tahun 70 M.
membantu banget kak untuk infonya
ReplyDeletetruk ud