Monday, July 25, 2016
Kisah-Kisah
PERSEKUTUAN JIN DAN MANUSIA (Part.1)
PERSEKUTUAN
JIN DAN MANUSIA
(Part.1)
PENAKLUKAN JIN OLEH MANUSIA
Kisah
tentang Nabi Sulaiman as yang mampu menaklukkan bangsa jin merupakan sebuah
mu’jizat yang dianugerahkan oleh Allah kepadanya. Nabi Sulaiman as tidak pernah
menempuh jalan-jalan tertentu untuk bisa menaklukkan makhluk halus ini.
Hal ini diperkuat dengan adanya informasi
dalam Al-Qur’an dimana Nabi Sulaiman as mampu menguasai para jin dan
mempekerjakan mereka guna membangun kerajaan sekaligus membantu dalam misi
ke-Nabiannya.
Dalam surat Saba’, Allah berfirman;
يَعْمَلُونَ لَهُ مَا يَشَاءُ مِنْ مَحَارِيبَ وَتَمَاثِيلَ وَجِفَانٍ كَالْجَوَابِ وَقُدُورٍ رَاسِيَاتٍ
“Para jin
itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya gedung-gedung yang
tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan
periuk yang tetap (berada di atas tungku)...” (QS. Saba’ : 13).
Dan dalam surat Al-Anbiya’ juga disebutkan
bahwa para jin diperintahkan untuk mengeruk kekayaan di dasar laut, sebagaimana
yang disebutkan dalam ayat berikut;
وَمِنَ الشَّيَاطِينِ مَنْ يَغُوصُونَ لَهُ وَيَعْمَلُونَ عَمَلًا دُونَ ذَٰلِكَ ۖ وَكُنَّا لَهُمْ حَافِظِينَ
“Dan telah
kami tundukkan (pula kepada Sulaiman) segolongan setan-setan yang menyelam (ke
dalam laut) untuknya dan mengerjakan pekerjaan selain dari pada itu, dan adalah
kami memelihara mereka itu”. (QS.
Al-Anbiya’ : 82).
Hanya saja
dalam perkembangannya (atas ulah para jin yang jahat) banyak manusia yang
menganggap bahwa Sulaiman telah melakukan ilmu semacam sihir untuk menguasai
mereka (bangsa jin). Tidak sekalipun Nabi Sulaiman as pernah melakukan hal
seperti itu.
Al-Qur’an dengan tegas menyatakan bahwa
kemampuan yang dimiliki Sulaiman dalam menguasai dan menaklukkan bangsa jin
atas mu’jizat Allah dan bukan ilmu sihir. Allah berfirman;
وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَىٰ مُلْكِ سُلَيْمَانَ ۖ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَٰكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ ۚ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۖ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ ۚ وَمَا هُمْ بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ ۚ وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ۚ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
“Dan mereka
mengikuti apa yang dibaca oleh setan, setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan
mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu telah mengerjakan sihir) padahal Sulaiman
itu tidak kafir (tidak melakukan sihir), hanya setan-setan itulah yang kafir
(mengerjakan sihir)”... (QS. Al-Baqarah
: 102).
Disebutkan
bahwa sepeninggal Nabi Sulaiman as, ilmu sihir berkembang sangat pesat. Menurut
sebagian ulama salafi, para setan menulis buku-buku tentang sihir dan
diletakkan di bawah singgasana Sulaiman. Dalam buku tersebut setan dan jin
menulis bahwa Sulaiman telah menaklukkan mereka (bangsa jin) melalui buku-buku
ini.
Hal itu dilakukan dengan maksud setan dan jin
ingin menjerumuskan manusia untuk melakukan tindakan musyrik. Bahkan jin
mengajak mereka (manusia) bersekutu, dengan berbagai persyaratan yang harus
dilakukan oleh manusia itu sendiri dengan melakukan ritual-ritual tertentu
selayaknya ritual ilmu sihir. Hal ini tentunya sangat bertentangan dengan
aqidah agama.
Itulah kenapa Al-Qur’an menegaskan bahwa apa
yang dimiliki (mu’jizat) Sulaiman bukanlah suatu sihir yang telah dituduhkan
oleh para setan dan jin selama ini.
Anggapan itu sengaja dimunculkan setan dan
jin guna menjerumuskan manusia dengan tipu daya mereka agar supaya mereka
(manusia) melakukan kemusyrikan kepada Allah SWT. Dan usaha tersebut ternyata
berhasil hingga berlangsung sampai saat ini.
Dalam
upayanya memusyrikkan manusia, para jin dan setan selalu menggunakan tipu
dayanya yang licik sekaligus terkesan halus. Ini dilakukan untuk mengelabui
manusia agar misinya dalam memusyrikan manusia berhasil. Ritual-ritual yang
dilakukan sekilas nampak baik, namun mengandung unsur musyrik dimana setan dan
jin telah menyetingnya sedemikian rupa dengan memanfaatkan kebodohan manusia
itu sendiri yang mempercayainya.
Dalam hal ini para Dukun yang memang telah bersekutu
(karena tipu daya setan), biasanya akan melakukan ritual-ritual tertentu yang
sangat bertentangan dengan syari’at Islam untuk memanggil dan meminta bantuan
jin.
Setidaknya ada 8 cara yang biasa dilakukan
tukang sihir/dukun untuk memanggil jin, dan kedelapan cara tersebut tidak
dibenarkan dalam Islam. Diantara cara-cara tersebut adalah;
1) Membakar kemenyan dan membaca mantera-mantera yang bersifat
penghambaan terhadap jin/setan. Cara ini jelas masuk dalam kategori Syirik.
2)
Menyembelih hewan untuk dijadikan sesembahan atas perintah setan
ataupun jin. Biasanya jin meminta hewan yang memiliki keanehan dan lain
daripada yang lain, misalnya hewan yang berkulit hitam atau berdarah hitam.
Setelah (hewan tersebut) disembelih, lalu dibuang di tempat-tempat tertentu
sebagai persembahan. Dan dibarengi dengan membaca mantera-mantera.
3)
Menulis ayat-ayat Al-Qur’an dan menggunakannya di pergelangan kaki
atas perintah tukang sihir/dukun. Dan melarang melepas (tulisan tersebut)
ketika hendak memasuki tempat-tempat najis seperti kamar mandi atau WC.
4)
Menulis ayat-ayat Al-Qur’an dengan menggunakan darah haid (najis).
5)
Menuliskan ayat-ayat Al-Qur’an secara terbalik atas kehendak setan/jin.
6)
Mengamati munculnya bintang-bintang tertentu di langit yang
munculnya di saat-saat tertentu atas perintah setan/jin.
7)
Dalam melakukan sebuah ritual biasanya tukang sihir/dukun
menggunakan telapak tangan anak yang belum baligh.
8)
Melalui perantara barang-barang tertentu seperti baju, foto dan
lain sebagainya dari seseorang yang akan dijadikan tumbal.
Itulah
beberapa cara yang biasa digunakan oleh setan dan sebangsanya untuk
menjerumuskan manusia agar mereka tersesat dari jalan-Nya. Kita sebagai manusia
yang lemah tidak mampu melawan mereka dengan kelebihan-kelebihan yang mereka
miliki. Namun kita (manusia) bisa menaklukkan mereka (setan dan jin) dengan
cara mendekatkan diri kepada-Nya, bertaqwa dan berserah diri kepada Allah SWT.
Dengan begitu setan dan sebangsanya akan kesulitan
menggoda dan mengganggu kita selama kita bertaqwa dan mendekatkan diri
kepada-Nya. Insya Allah.....
makasih udah share info info ini kak
ReplyDeletebaby roller bomag