CARA MEMBENTENGI DIRI DARI PENGARUH JAHAT JIN
MEMBENTENGI
DIRI
DARI
PENGARUH JAHAT JIN
Macam-macam Amaliyah Agar
Terhindar Dari Pengaruh Jahat Jin
Ada beberapa hal dan alasan Bangsa Jin
mengganggu kehidupan manusia, ada yang memang usil dan sengaja atau memang
karena kehidupan mereka merasa terganggu atau terancam dengan keberadaan
manusia di tempat tinggal mereka.
Mungkin
kedua hal tersebut di atas ada benarnya dan tidak ada salahnya bahwa kita harus
selalu membentengi diri dari segala gangguan, termasuk gangguan dari bangsa
Jin.
Adapun beberapa cara untuk membentengi diri
dari gangguan serta pengaruh jahat Jin yakni diawali dengan melakukan
amaliyah-amaliyah yang dapat menghindarkan diri dari tindakan-tindakan jahat
Jin, berikut amaliyah-amaliyah yang dapat membentengi diri dari pengaruh jahat
Jin.
1. Menghindari
beberapa tindakan yang mungkin bisa membuat Jin menjadi marah. Cara yang bisa
dihindari dengan melakukan beberapa, yaitu:
- Tidak
kencing di sembarang tempat, terutama kencing di lubang-lubang, di tanaman yang
lebat dan rimbun, atau bangunan kosong tak berpenghuni. Karena tempat-tempat
tersebut adalah tempat favorit bangsa Jin berdiam diri.
- Hindari
beristinja’ dengan tulang-belulang, sebab tulang adalah makanan dari bangsa
Jin.
- Jangan
bermain-main dengan hal yang mendekati atau bersinggungan dengan dunia Setan
atau dunia Jin, karena itu bisa memicu Jin untuk melakukan suatu hal jahat
karena mereka merasa terusik.
2.
Menghindari tempat-tempat yang biasa dihuni
oleh Setan dan Jin. Mahkluk seperti mereka sangat suka mendiami tempat-tempat
yang kotor dan najis seperti kamar mandi, WC dan tempat sampah. Tempat-tempat
kosong yang tak berpenghuni seperti rumah, gedung tua, atau bekas pabrik dan
semacamnya. Mereka juga senang hidup di padang pasir. Kandang Unta, Pemakaman
dan Pasar juga menjadi tempat yang sangat disukai oleh Setan dan Jin. Maka
dianjurkan kita manusia jika setiap memasuki area seperti yang disebutkan
diatas, maka yang kita lakukan adalah berdo’a meminta perlindungan dari Allah
SWT agar terhindar dari gangguan Setan dan Jin yang jahat.
3. Menghindari
waktu-waktu tertentu dimana Setan dan Jin biasa keluar dari tempat tinggal
mereka, semisal pada saat matahari terbenam dan ditengah malam. Hal ini
dikuatkan dengan sebuah hadist Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Jabir, dia
berkata bahwa Nabi bersabda: “Jangalah kalian melepaskan hewan dan
anak-anak kecil pada saat matahari sedang terbenam karena setan menyebar keluar
ketika sedang terbenam hingga datang gelap malam”.
4.
Hindari pemasangan gambar-gambar dan patung
di dalam rumah. Begitu pula dengan Anjing dan Lonceng. Malaikat akan enggan
masuk ke dalam rumah kita jika di dalam rumah terdapat patung dan
gambar-gambar. Karena jika Malaikat tidak mau memasuki rumah kita, hal tersebut
akan memberikan peluang besar kepada Setan untuk masuk dan akan mempengaruhi
serta menggoda manusia. Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah bersabda: “Malaikat
tidak mau masuk rumah yang adi dalamnya terdapat patung-patung dan
gambar-gambar”. Dalam hadist lain disebutkan juga, “Malaikat tidak akan menemani
rombongan yang terdapat di antara mereka anjing dan lonceng”.
Rasulullah juga pernah bersabda, Lonceng adalah seruling iblis”.
5.
Selalu membaca do’a yang dianjurkan oleh
Rasulullah SAW ketika hendak melakukan sesuatu atau memasuki suatu tempat
dimana kemungkinan Jin akan menggoda ataupun mengganggu. Misalnya do’a sebelum
tidur, do’a masuk WC, do’a masuk kamar mandi, do’a mau makan, doa’a sesudah
makan. Tuntunan do’a seperti ini dimaksudkan untuk mengingatkan kita bahwa
disetiap tindakan yang akan dilakukan manusia, Setan selalu siap menggoda.
6.
Selalu membaca do’a Ta’awudz disetiap
mengawali semua aktifitas.Do’a Ta’awudz adalah doa memohon perlindungan kepada
Allah SWT dari godaan setan yang terkutuk. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT
berfirman; “Dan jika kamu ditimpa godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS. Al-A’raf : 200).
7.
Selalu awali setiap beraktifitas dengan
membaca Basmalah. Akan lebih baik bacaan tersebut digabung dengan do’a
ta’awudz. Sebagaimana pernah diriwayatkan oleh Abul Malih At-Tabi’i, dari
seorang sahabat ia berkata, “Suatu ketika aku dibonceng oleh Rasulullah, lalu
untanya tergelincir dan aku berkata, “Celakalah setan!”. Maka Rasulullah
bersabda: “Janganlah kau mengatakan, “Celakalah setan!”, sebab jika engkau
mengatakan demikian maka setan akan semakin membesar hingga bagaikan sebesar
rumah. Dan ia akan mengatakan, “Dengan kekuatanku, aku telah berhasil
menggodanya”. Tetapi ucapkanlah basmalah. Sesungguhnya bila itu yang kau
ucapkan maka setan semakin mengecil hingga bagaikan lalat”.
8. Melandasi
diri dengan semua amal dan rasa ikhlas hanya karena Allah. Karena Iblis,
sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an pernah berkata dalam sumpahnya bahwa dia
akan menggoda dan menyesatkan anak-cucu Adam kecuali mereka-mereka yang Ikhlas.
Sebab Iblis takkan mampu menyesatkan manusia yang Ikhlas dan berserah diri
kepada Allah, dan Iblis akan bertekuk lutut tak mampu mengalahkan manusia
tersebut. Al-Qur’an menjelaskan dalam sebuah ayat; “Iblis berkata, “Wahai Tuhanku,
oleh karena engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, maka aku pasti akan
jadikan (kejahatan) serasa indah bagi mereka di bumi, dan aku akan menyesatkan
mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang ikhlas” (QS. Al-Hijr: 39-40)
Ayat-Ayat
Penangkal Pengaruh Jahat Jin
Berdasarkan hadist Nabi SAW, ada beberapa
surat dan ayat dalam Al-Qur’an yang dapat digunakan sebagai penangkal pengaruh
jahat Jin. Surat dan ayat-ayat tersebut diantaranya adalah;
1.
Surat
Al-Fatihah
“Dengan
menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Segala
puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Yang
merajai hari Kiamat. Hanya kepada-Mu-lah kami menyembah dan hanya kepada-Mu-lah
kami memohon pertolongan. Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus. Yaitu jalan
orang-orang yang Engkau beri nikmat, bukan jalan mereka yang Engkau murkai,
atau jalan orang-orang yang sesat”.
Diriwayatkan
dari Kharijah bin Shilt, bahwa ayahnya bercerita kepadanya, “Suatu ketika aku
pulang dari rumah Nabi, aku pulang melewati suatu kaum yang di tengah-tengah
mereka terdapat seorang laki-laki gila dirantai besi. Salah seorang keluarganya
berkata, “Kami mendengar bahwa engkau telah mengetahui cara menyembuhkannya
dari sahabatmu (maksudnya Rasulullah)?”.
Maka aku mendoakannya dengan
surat Al-Fatihah dan ia pun sembuh. Lalu ia memberiku seekor kambing. Selanjutnya
aku pun pergi menemui Rasulullah serta menceritakan peristiwa tersebut. Maka
beliau bersabda, “Apakah hanya ini (surat Al-Fatihah) yang engkau baca?”.
Dalam
riwayat lain Rasulullah bertanya “Apakah engkau membaca bacaan lain selain
surat Al-Fatihah?”. Aku menjawab , “tidak!”. Beliau bersabda, “Ya ambilah
kambing itu. Demi Allah, sungguh sesat orang yang memakan upah dari hasil
jmpi-jampi (mantera) yang batil. Dan sesungguhnya engkau telah memakan upah
dari hasil jampi-jampi yang benar”.
Dari penjelasan hadist di
atas dapat diketahui bahwa surat Al-Fatihah dapat menangkal gangguan setan,
dapat digunakan sebagai pengobatan atau penyembuhan orang-orang yang kerasukan
Jin sekaligus dapat dijadikan benteng pertahanan dari gangguan Jin-jin jahat.
2. Surat Al-Mu’awidzatain (Surat Al-Falaq
dan An-Nas) dan Surat Al-Ikhlas
“Dengan
menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Katakanlah
“Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai Subuh, dari kejahatan makhluk-Nya,
dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan
wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan
orang yang dengki apabila ia dengki”.
Surat
An-Nas;
“Dengan
menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Katakanlah
“Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja
manusia. Sesembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa
bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia; dari
(golongan) jin dan manusia”.
Surat Al-Ikhlas;
“Denga
menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Katakanlah
“Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya
segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada
seorang pun yang setara dengan Dia”.
Surat
Al-Mu’awidzatain adalah dua surat dalam Al-Qur’an yang digunakan untuk meminta
perlindungan kepada Allah. Surat yang dimaksud adalah surat Al-Falaq dan surat
An-Nas. Dalam surat Al-Falaq sesungguhnya tidak hanya mengandung permintaan perlindungan
kepada Allah dari setan, jin sekaligus manusia, tetapi juga dari segala bentuk
kejahatan yang akan dilakukan oleh semua makhluk di bumi ini.
Begitu
pula dalam kandungan surat An-Nas, jika kedua surat ini dibaca akan memberi
pengaruh pada diri manusia berupa benteng pertahanan yang kokoh serta bisa
menangkal dari segala bentuk kejahatan yang mengintai.
Diriwayatkan
oleh Imam Tirmidzi dan Nasa’i dari Abdullah bin Khubaib, ia berkata, “Di suatu
malam yang gelap gulita dan hujan deras, kami keluar menjumpai Rasulullah dan
meminta kesediaan beliau untuk shalat mendoakan kami, beliau berkata,
“Bacalah!”. Tetapi kami tidak mengucapkan apa-apa. Kemudian beliau bersabda
lagi, (Bacalah) surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas, saat kalian memasuki
waktu malam dan pagi sebanyak tiga kali, niscaya kalian akan terlindungi dari
segala sesuatu”.
Ibnu
Asakir dalam sebuah riwayat, dia mengatakan Rasulullah SAW bersabda, “Siapa
yang menunaikan shalat subuh lalu ia tidak bicara sampai ia membaca surat
Al-Ikhlas 10 kali, maka dirinya tidak akan diliputi dosa pada hari itu dan
dijaga dari godaan setan”.
3. Surat Al-Baqarah
Ada beberapa hadist yang
menjelaskan tentang keutamaan surat Al-Baqarah terkait dengan upaya membentengi
diri dari pengaruh jahat jin yaitu;
Pertama,
diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW telah
bersabda:
“Janganlah
kau jadikan rumahmu seperti kuburan (tidak pernah dibacakan Al-Qur’an di
dalamnya), sesungguhnya setan itu lari dari rumah yang di dalamnya dibacakan
surat Al-Baqarah”.
Kedua, At-Turmudzi
meriwayatkan dari An-Nu’man bin Basyir dari Nabi SAW beliau bersabda;
“Sesungguhnya
Allah telah menuliskan tulisan 2000 tahun sebelum ia menciptakan langit dan
bumi. Dari tulisan itu Dia menurunkan dua ayat penutup surat Al-Baqarah. Bila
keduanya dibaca di suatu rumah selama 3 malam, maka setan tidak akan mendekati
rumah itu”.
Ketiga,
dari Abdullah ibnu Mas’ud, “Barangsiapa yang membaca 10 ayat dari surat
Al-Baqarah pada suatu malam, maka setan tak akan berani masuk ke dalam rumahnya
sampai pagi menjelang. Yakni empat ayat pertama, ayat kursi dan dua ayat
setelahnya dan tiga ayat terakhir dari surat tersebut”.
Keempat,
Ad-Dailami dalam Musnad Al-Firdaus meriwayatkan sebuah hadist dari Anas bin
Malik bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tiada
satupun yang paling berat bagi penjahat-penjahat jin selain dari ayat-ayat ini (QS. Al-Baqarah ayat 163-164)”.
4. Surat Ali Imran ayat 18
Allah
menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia,
Yang Menegakkan Keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga
menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan
Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (QS. Ali Imran: 18).
5. Surat Al-A’raf ayat 54 sampai 56
“Sesungguhnya Tuhan kami ialah
Allah yang telah menciptakan langit dan
bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam diatas Arasy. Dia menutupkan malam
kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula)
matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya.
Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan
semesta alam. Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang
lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan
janganlah kami membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya
dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan
(akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang
berbuat baik”. (QS. Al-A’raf : 54-56).
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan
bahwa Sa’ad Ibnu Ishaq bin Ibnu Ka’ab berkata, “Begitu ayat ini “Inna
rabbakumullah.....(maksudnya ayat di atas) diturunkan Allah, keluarlah jin-jin
dari kota Madinah. Mereka berkata, “Sesungguhnya kami telah dikeluarkan oleh
ayat tersebut dari kota ini”.
6. Surat Al-Mu’minun ayat 115-118
“Maka
apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main
(saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?. Maka Maha Tinggi
Allah , Raja Yang Sebenarnya, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain
Dia, Tuhan (Yang mempunyai) Arasy yang mulia. Dan barang siapa menyembah Tuhan
yang lain disamping Allah, padahal tidak ada suatu dalil pun baginya tentang
itu, maka sesungguhnya perhitungannya disisi Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang
kafir itu tiada beruntung. Dan Katakanlah, “Ya Tuhanku berilah ampunan dan
berilah rahmat, dan Engkau pemberi rahmat Yang Paling Baik” (QS. Al-Mu’minun : 115-158).
7. Surat Ash-Shafaat ayat 1-10
“Demi
(rombongan) yang bersaf-saf dengan sebenar-benarnya, dan demi (rombongan) yang
melarang dengan sebenar-benarnya (dari perbuatan-perbuatan maksiat), dan demi
(rombongan) yang membacakan pelajaran, sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Esa.
Tuhan langit dan bumi dan apa yang berada diantara keduanya dan Tuhan
tempat-tempat terbit matahari. Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang
terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang, dan telah memeliharanya
(sebenar-benarnya) dari setiap setan yang sangat durhaka, setan-setan itu tidak
dapat mendengar-dengarkan (pembicaraan) para malaikat dan mereka dilempari dari
segala penjuru. Untuk mengusir mereka dan bagi mereka siksaan yang kekal, akan
tetapi barang siapa (diantara mereka) yang mencuri-curi (pembicaraan); maka ia
dikejar oleh suluh api yang cemerlang” (QS.
Ash-Shafaat : 1-10).
8. Tiga ayat pertama dari Surat Al-Mu’minun
“Haa
miim. Diturunkan Kitab ini (Al-Qur’an) dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha
Mengetahui, Yang Mengampuni dosa-dosa dan Menerima tobat lagi keras hukum-Nya;
Yang mempunyai karunia. Tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Hanya
kepada-Nya lah kembali (semua makhluk)” (QS.
Al-Mu’minun : 1-3).
Dalam sebuah hadist
Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang membaca tiga ayat tersebut dan ayat
kursi pada waktu pagi, maka ia akan terjaga sampai sore harinya. Dan
barangsiapa yang membacanya pada waktu sore, maka ia akan terjaga sampai pagi
harinya” (HR. Abu Hurairah).
9. Surat Ar-Rahman ayat 33-35
“Hai
sekelompok jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru
langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan
kekuatan. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Kepada kamu,
(jin dan manusia) dilepaskan nyala api dan cairan tembaga maka kamu tidak dapat
menyelamatkan diri (dari padanya)”. (QS.
Ar-Rahman 33-35).
10.
Empat
Ayat Terakhir Surat Al-Hasyr
“Kalau
sekiranya Kami menurunkan Al-Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan
melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan
perempuan-perempuan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir. Dia-lah
Allah Yang Tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang Mengetahui yang
ghaib dan yang nyata, Dia-lah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Dia-lah
Allah yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Raja Yang Maha Suci,
Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang
Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala ke-Agungan, Maha Suci Allah
dari apa yang mereka persekutukan. Dia-lah Allah yang Menciptakan, Yang
Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling Baik.
Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (QS.
Al-Hasyr : 21-24).
11.
Tiga
Ayat Pertama Surat Al-Jin
“Katakanlah
(hai Muhammad). “Telah diwahyukan kepadaku bahwasanya sekumpulan jin telah
mendengarkan (Al-Qur’an), lalu mereka berkata, “Sesungguhnya kami telah
mendengarkan Al-Qur’an yang menakjubkan, (yang) memberi petunjuk kepada jalan
yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan
mempersekutukan seorang pun dengan Tuhan kami, dan bahwasanya Maha Tinggi
Kebesaran Tuhan kami, Dia tidak beristri dan tidak (pula) beranak”. (QS. Al-Jin : 1-3).
12.
Ayat
Kursi
“Allah,
tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi
terus-menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk lagi tidak tidur.
Kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi
syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang dihadapan
mereka dan dibelakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu
Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi.
Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha
Besar. (QS. Al-Baqarah : 225).
sangat bagus untuk dibaca
ReplyDeletetractors