Friday, November 27, 2015
Kisah-Kisah
KISAH DUBAI DAN KEBENARAN SABDA RASULULLAH SAW
KISAH TENTANG DUBAI DAN KEBENARAN
SABDA RASULULLAH SAW
Kehidupan
ini adalah nyata. Lebih nyata dari pendapat siapa pun tentang kenyataan.
Apalagi berbicara tentang kebenaran sabda dari seorang Rasul dan Nabiyullah,
Muhammad SAW. Hari ini, kita sedang membicarakan tentang sekelompok masyarakat
miskin bertelanjang kaki. Namun, tanpa diduga sekarang masyarakat tersebut menjadi
miliyuner dengan membangun gedung-gedung pencakar langit yang tinggi.
Di masa lalu,
Rasulullah SAW pernah bersabda dan menggambarkan
situasi kehidupan di akhir zaman, “Dan bila engkau menyaksikan mereka yang
berjalan tanpa alas kaki, tidak berpakaian, fakir, dan penggembala kambing, (kemudian)
berlomba-lomba membuat bangunan yang tinggi.” Sabda beliau ini nyata! Lebih
nyata dari pendapat siapapun tentang kenyataan.
Kali
ini kita bercerita tentang Dubai, kota metropolis dari sebuah emirat (propinsi)
di negara Uni Emirat Arab yang menjadi bukti dari sekian banyak kebenaran sabda
Rasulullah SAW.
SABDA RASULULLAH SAW
Suatu
ketika, di suatu malam menjadi saksi pertemuan dua makhluk agung dan mulia.
Malaikat yang terbaik berjumpa dengan manusia paling mulia.
Malaikat Jibril datang
menjumpai Nabi kita Muhammad SAW. Jibril mendatangi beliau dengan perwujudan
manusia. Ia datang dengan penampilan indah, mengenakan baju yang teramat putih
ditimpali warna rambut yang hitam kelam.
Ia datang berdialog
dengan Nabi Muhammad untuk memberikan ilmu
kepada para sahabat. Jibril bertanya tentang Islam, Iman, dan Ihsan. Kemudian
ia bertanya tentang tanda kiamat. Dan Nabi bersabda,
ِءﺎﱠﺸﻟا َءﺎَﻋِر َﺔَﻟﺎَﻌْﻟا َةاَﺮُﻌْﻟا َةﺎَﻔُﺤْﻟا ىَﺮَﺗ ْنَأَو
.ِنﺎَﯿْﻨُﺒْﻟا ﻲِﻓ َنﻮُﻟَوﺎَﻄَﺘَﯾ
“Dan bila engkau
menyaksikan mereka yang berjalan tanpa alas kaki, tidak berpakaian, fakir, dan
penggembala kambing, (kemudian) berlomba-lomba membuat bangunan yang tinggi.” (HR.
Muslim).
Inilah di antara
tanda-tanda hari kiamat. Namun, tanda yang sifatnya baik. Ada pula yang buruk.
Ada pula hanya sekedar kabar atau tanda yang aslinya tidak bersifat baik
ataupun buruk.
Hanya sekadar mengingatkan
dengan sebuah tanda dan kabar agar manusia sadar bahwa kiamat pasti datang.
Contohnya seperti “berlomba-lomba membuat bangunan yang tinggi”. Dalam hadits
lain disebutkan juga, yang diriwayatkan dari Imam Ahmad dari Ibnu Abbas
radhiyallahu ‘anhuma, ada keterangan tambahan. Ibnu Abbas bertanya kepada Nabi :
ُعﺎـَﯿِﺠْﻟا ُةﺎَﻔُﺤْﻟاَو ِءﺎﱠﺸﻟا ُبﺎَﺤْﺻَأ ْﻦَﻣَو ،ِﷲا َلﻮـُﺳَر ﺎَﯾ
.ُبَﺮَﻌْﻟَا :َلﺎَﻗ ُﺔَﻟﺎَﻌْﻟا
“Wahai Rasulullah, dan siapakah para
pengembala, orang yang tidak memakai sandal, dalam keadaan lapar dan yang
miskin itu?”
Beliau menjawab,
“Orang Arab.” (Musnad Ahmad, IV/332-334, no. 2926).
Nah, keterangan di
atas menyebutkan beberapa hadist yang menerangkan akan kebenaran sabda
Rasulullah SAW. Apakah kita masih mau menyangkalnya?
Kebenaran hadist
tersebut benar-benar terjadi dalam kehidupan kita saat ini, dimana kita bisa
melihat Dubai (Uni Emirat Arab) yang dulu miskin, penggembala, berjalan tanpa
alas kaki.
Dan sekarang lihatlah
kebenaran hadist beliau, Uni Emirat Arab menjelma sebagai negara yang kaya,
maju, dan perkembangan ekonomi yang pesat dengan menciptakan bangunan-bangunan
megah nan tinggi.
Emirat Dubai
Berbicara
tentang Dubai, pasti yang ada dalam benak kalian adalah surga dunia di tengah
gurun yang kejam atau surga para milyarder untuk sekedar ngabisin duitnya
dengan berlibur di hotel-hotel berbintang 7?
Emmm... singkirin dulu
yukkk khayalan kita tentang Dubai, mari kita telaah tentang Dubai yang eksotis.
Dubai
adalah salah satu emirat di wilayah Uni Emirat Arab (United Arab Emirate). UAE merupakan
sebuah negara berbentuk federasi yang terdiri dari tujuh emirat yang kaya akan
minyak bumi.
Tujuh emirat ini adalah:
Abu Dhabi, Ajman, Dubai, Fujairah, Ras al-Khaimah, Sharjah, dan Umm al-Qaiwain.
Pada tahun 1971, enam dari emirat ini – Abu Dhabi, Ajman, Fujairah, Sharjah,
Dubai, dan Umm al-Qaiwain – bergabung untuk mendirikan sebuah negara yang mana
saat ini kita kenal sebagai Uni Emirat Arab.
Setahun berikutnya,
Ras al-Khaimah bergabung dengan mereka. Dubai adalah ke-emiran (propinsi)
paling populer diantara Emirat yang lain.
Asal-usul
nama kota ini berasal dari bahasa Persia. Karena dulunya wilayah tersebut
berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Sasaniyah Persia.
Ada pula yang
mengatakan kata Dubai berasal dari bahasa Arab “dabba” (Arab: ﱡبُﺪَﯾ – ﱠبَد ) yang artinya menjalar atau
mengalir. Ini merujuk dari sebuah sungai air garam yang mengaliri dan melewati
kota Dubai. Sungai tersebut sekarang lebih dikenal dengan nama Khor Dubai atau
Dubai Creek.
Letak geografis Dubai
terbentang di sepanjang pantai Teluk Arab. Emirat Dubai dipimpin oleh keluarga
al-Maktoum, yang berkuasa sejak 1883. Pemimpinnya saat ini adalah Mohammed bin
Rashid al-Maktoum, dia saat ini menjabat sebagai Perdana Menteri dan Wakil
Presiden UEA.
Dubai Sebelum Metropolis
Masih
ingat tentang sabda Rasulullah di atas? Tentang suatu keadaan kelompok masyarakat
yang miskin, fakir, berjalan tanpa alas kaki. Ya, kita akan membahas Dubai masa
lampau sebelum menjelma menjadi Dubai Metropolis seperti saat ini.
Dalam
sebuah wawancara dengan BBC, Syaikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum sang Perdana
Menteri UAE menunjukkan sebuah rumah yang kumuh. Rumah tersebut adalah rumah kakeknya,
tempat bermain di masa kecilnya. Ia mengatakan, “Inilah tempat ayahku, ibuku,
dan kami tinggal.
Saat aku lahir tidak
ada listrik di sini. Hanya bagian itu dan itu (ia menunjuk dua titik tempat
lampu menyala di rumah besar itu) dan tidak ada air”.
Pernyataan singkat
ini, menggambarkan bagaimana keadaan Dubai sebelum bertransformasi menjadi kota
metropolis. Rumah keluarga al-Maktoum, keluarga Emir Dubai, adalah rumah yang
gelap dan kesulitan air. Layaknya rumah rakyat biasa.
Meskipun
minyak sudah ditemukan sejak tahun 1966, di tahun 1973, hanya ada satu hotel
berkelas di sana, yakni Hotel Sheraton.
Kalau sekarang malah
sangat sulit menemukan hotel yang tidak berbintang lima di Dubai, bahkan ada
hotel berbintang tujuh di sana.
Jangankan Hotel, semua
fasilitas publik saat ini tersedia di Dubai (UAE).
Dubai Metropolis
Islam
adalah agama yang tidak menghalangi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Inovasi dalam hal dunia dibuka selebar-lebarnya selama tidak melanggar syariat.
Di zaman dahulu umat
Islam terkenal dengan kemajuan arsitekturnya. Oleh karena itu, tanda hari
kiamat berupa berlomba-lombanya manusia dalam meninggikan bangunan tidak
dikategorikan sebagai permasalahan yang nilai dasarnya buruk. Bahkan bisa jadi
pembangunan ini bermanfaat dan maslahat bagi umat. Sekarang di Dubai, semuanya
serba besar, luas, dan tinggi. Kemegahan, kemewahan seakan hal biasa dijumpai
di sini, benar-benar sampai membuat mulut ternganga.
Dubai
merupakan sebuah kota dengan pertumbuhan ekonomi dan pembangunannya tercepat di
dunia. Gurun yang dulunya kosong dan gersang telah disulap menjadi gedung-gedung
indah, taman bermain dan resort. Onta-onta yang dulunya menjadi alat
transportasi masyarakat setempat kini telah berubah menjadi Lamborghini, Ferrari,
Mercedes, Hummer, BMW, Bugatti dll.
Tak hanya dua hal
diatas, Dubai juga terkenal memiliki bangunan-bangunan tinggi nan eksotis. Di
antara bangunan tinggi di Dubai adalah:
Pertama: Burj Dubai
atau yang lebih populer disebut Burj Khalifa, Merupakan bangunan tertinggi di
dunia. Tingginya 818 m brayyyy, kurang 182 m lagi jadi 1 Km. Di dalamnya ada
30.000 rumah dan 9 hotel mewah. Wooowwww......
Kedua: 10 Hotel
tertinggi di dunia, 7 di antaranya ada di Dubai. Lima hotel tertinggi; JW Marriott
Marquis Dubai (355 m), Rose Rayhaan (333 m), Burj Al Arab (321 m) hotel
termewah di dunia, Jumeirah Emirates Towers Hotel (309 m), The Address Downtown
Dubai (306 m), semuanya ada di Dubai.
Ketiga: Shopping Mall
terbesar di dunia adalah Dubai Mall dengan luas 50 kali luas lapangan sepak
bola dan terdapat 1.200 toko. (Wooowwww) Di dalamnya ada akuarium terbesar di
dunia yang isinya 33.000 hewan laut. (Clegukan...)
Keempat: al-Maktoum
International Airport atau Dubai International Airport merupakan bandara
terluas ke-3 di dunia. (seberapa luas?)
Kelima: Dubailand,
taman bermain dan wisata. Sekarang Walt Disney World Resort di Orlando masih memegang
rekor taman bermain terluas di dunia. Namun, kalau pembangunan Dubailand telah rampung,
maka sudah dipastikan siapa yang bakalan memegang rekor tersebut. (Ahhhh...gak
usah disebutin).
Keenam: Emirates Twin Tower,
bentuk gedungnya seperti coklat Toblerone (emm...jd pengen coklat). Gedung tersebut
adalah sebuah hotel di bawah laut dengan kedalaman 33m, dengan memiliki 68
lantai dimana tiap lantainya bisa berputar 360°. (whaatttt????)
Ketujuh: Palm Island,
dimana di dalamnya terdapat 2000 villa dan 40 hotel mewah berbintang (gak
tahulah Bintang berapa, capek nyebutin bintang mulu... :D)
Belum lagi pulau
buatan yang membentuk peta dunia, pulau tersebut dinamakan THE WORLD. Dimana di
pulau tersebut terdapat 300 pulau buatan yang dibentuk layaknya peta dunia.
(Kereeeennnn....).
Itu
baru fasilitas publik, gedung dan bangunannya brayyy.... Belum termasuk gaya
hidup masyarakatnya yang super wow. Jika kalian masih berpikir sebagian besar
orang Arab masih identik mengendarai Onta kemanapun mereka pergi, buang
jauh-jauh perspektif jadul kalian.
Karena kalian tidak
akan percaya sebuah fakta mengejutkan, Ya...saat ini mobil super mewah bukan
barang yang langka dijumpai di Dubai.
Mayoritas
masyarakatnya memiliki mobil mewah berkelas dunia, bahkan ada yang sampai
dilapisi emas dan perak. Jangankan masyarakat biasa, petugas Polisi di sana juga
merasakan fasilitas super mewah. Sampai-sampai Polisi Dubai disebut sebagai
World’s Fastest Police karena kendaraan yang mereka tumpangi adalah mobil cepat
sekelas Lamborghini, Aston Martin, Bentley, Ferrari dan Bugatti.
Dan masih banyak lagi hal-hal
di Dubai yang membuat kalian tak berhenti melongo dan berkata “Wow”, gak bisa
penulis sebutin satu-satu. Soalnya penulis capek menulis keindahan negeri
orang, kalau masih penasaran silahkan datang saja langsung dan jangan lupa juga
ajak-ajak saya ya...(Ngarepppp....)
Kesimpulan:
Penulis
tidak bermaksud mengajak pembaca membuat terpaku dan terbuai dalam khayalan,
membayangkan kemegahan Dubai. Bukan itu pesan yang ingin disampaikan. Saya hanya
mengajak untuk merenungi Sabda dari Nabi agung kita Muhammad SAW. Bahwasanya
apa yang beliau katakan jauh sebelum hal itu terjadi benar adanya. Itu merupakan
salah satu Mukjizat yang dianugerahkan pada beliau yang datangnya dari Allah
SWT, dimana beliau mengabarkan tentang sesuatu hal yang akan terjadi di masa
datang dan orang yang hidup di masa tersebut akan menyaksikan kebenaran dari
sabda beliau.
Beliau mengabarkan
tentang mereka (orang-orang) yang dulu miskin, telanjang kaki, tak berbaju, kini
berlomba-lomba meninggikan bangunan itu telah membuktikan kebenaran sabda
Rasulullah SAW. Hal itu telah terjadi. Dan kita telah menyaksikannya.
Beliau
juga mengabarkan tentang turunnya Nabi Isa, keluarnya Dajjal, Ya’juj dan Ma’juj,
hal ini pun pasti terjadi.
Orang yang hidup di
zamannya akan menjadi saksi sabda beliau suatu hari nanti, terserah kita mau
mempercayainya atau tidak. Dan beliau juga mengabarkan tentang kenikmatan surga
dan pedihnya siksa neraka, orang yang percaya sebelum mereka menyaksikannya,
merekalah orang yang beruntung dan berbahagia. Sedang orang yang baru percaya
ketika menyaksikannya, mereka
benar-benar dalam penyesalan dan termasuk orang-orang yang merugi.
“Saat ini detik ini, dunia itu nyata
dan neraka hanyalah cerita. Akan
tetapi ketika di akhirat, Neraka
adalah nyata dan dunia
hanyalah sebuah cerita.”
0 Response to "KISAH DUBAI DAN KEBENARAN SABDA RASULULLAH SAW"
Post a Comment