Info

PROFIL MARC MARQUEZ

MARC MARQUEZ



Nama: Marc Marquez Alenta
Kebangsaan:   SPANYOL
Lahir: Cervera,Lleida, (Catalunya-Spanyol), 17 Februari 1993
Tim saat ini: Repsol Honda Team
No. Motor: 93
Prestasi: moto3 (2010), moto2 (2012), motoGP (2013, 2014)


Berbicara tentang Marc Marquez, apa yang ada dalam benak anda? Rider muda potensial, agresif, bertalenta, hebat, petarung sejati? Atau mungkin rider yang belakangan ini mendadak melambung namanya karena santer dikabarkan melakukan konspirasi demi menjegal sang idolanya VR46 merengkuh gelar juara dunia motoGP 2015? Sah-sah saja anggapan itu dilontarkan kepada The Baby Alien dan rekan-rekan Spaniard-nya, mengingat beberapa tahun belakangan ini motoGP selalu didominasi oleh rider-rider Spanyol. Sedangkan, rider-rider Italia mulai kehilangan tempat di motoGP, hanya VR46 yang masih menunjukkan eksistensinya di dunia balap motoGP.
Terlepas dari semua anggapan diatas, sosok Marc Marquez memang menjadi magnet tersendiri dalam beberapa tahun terkahir berkat aksi-aksinya di lintasan balap yang membuat orang kagum sambil geleng-geleng kepala, sepadan dengan julukannya “The Baby Alien”. Selain itu sikap agresifnya dilintasan balap mengingatkan kita pada sosok Valentino Rossi disaat muda.

Itu mungkin sekelumit tentang sosok Marc Marquez yang digadang-gadang akan menjadi rider terhebat dimasa mendatang dan calon legenda balap para raja motoGP, dimana dalam setiap seri ia selalu mendominasi dan selalu menjadi kandidat kuat juara dunia motoGP disetiap musimnya.



Profil Marc Marquez



Marc Marquez Alenta, atau Marc Marquez adalah rider berkebangsaan Spanyol. Dia dilahirkankan pada tanggal 17 Februari 1993 di Cervera, Lleida salah satu kota di daerah otonomi Catalunya, Spanyol.
Ayahnya bernama Julio Marquez dan Ibu bernama Rosser Alenta, selain itu ia memiliki adik bernama Alex Marquez yang juga berprofesi sebagai pembalap di moto2.
Pada usia 4 tahun, Marc kecil mulai bermain-main dengan motor. Bahkan karir membalapnya ia mulai dari dunia Motocross, dari situlah semuanya berawal hingga saat ini menjadi rider hebat di ajang berkelas dunia, motoGP.
Suatu hari menjelang hari Natal, Marc kecil meminta sebuah hadiah motor mini sebagai hadiah Natalnya. Motor tersebut memiliki 2 roda penyeimbang di bagian belakang (ban) motornya, untuk menjaga keseimbangan motornya.
Dan sejak saat itulah, Marc kecil mulai belajar mengendarai sebuah sepeda motor.
Menginjak usia 5 tahun, bakat alami membalapnya mulai terlihat dan sang Ayah menyadari akan hal itu. Ayahnya berinisiatif untuk melatih putranya setiap hari disebuah lapangan terbuka dekat rumah mereka, dan dari sinilah talenta dan potensi seorang Marc Marquez mulai ditempa.
Sadar akan potensi yang dimiliki putranya, sang Ayah mulai menyertakan Marc dalam ajang-ajang balap Motocross demi mengasah potensi dan talenta sang anak. Apalagi Marc sangat menikmati menjadi crosser, selain fisik yang harus selalu prima dimana setiap penampilannya dia bisa melatih mental karena dunia motocross lebih menantang. Ia juga sangat menyukai balapan ini, karena ia tidak perlu susah payah memikirkan hasil dan catatan Lap per Lap-nya.
Terbukti pilihan seorang Marc Marquez tidak salah, dalam kurun waktu 3 tahun ia berhasil menjuarai kompetisi Catalan Motocross 50cc di tahun 2001 setelah ditahun sebelumnya ia hanya mampu menduduki posisi kedua dalam ajang tersebut.
Berkat prestasinya yang mentereng di ajang motocross tak ayal membuat Marc ingin mencoba tantangan baru dan sekaligus mencari pengalaman baru dalam ajang Conti Cup yakni sebuah ajang balapan road racing. Di ajang tersebut, potensi Marc sebagai rider jempolan mulai terlihat. Prestasi demi prestasi ia dapat dari ajang tersebut.
Seiring berjalannya waktu, ia mulai banyak berkembang dan kemajuan dalam skillnya di ajang balap road racing. Dari ajang itulah yang akhirnya membawanya ke ajang dunia balap motoGP.
Marc memulainya di kelas 125cc/moto3. Dan dia memulai debutnya pada tanggal 13 April 2008 di GP Portugal 2008 di usianya yang baru 15 tahun 56 hari. Dari ajang inilah semuanya dimulai.



Kejuaraan Dunia 125cc/moto3
Pada tahun 2008, Marc Marquez memulai karir professionalnya di kejuaraan dunia motoGP, ia memulainya dari kelas moto3/125cc dan bergabung di tim Repsol KTM. Dan pada 13 April 2008, ia memulai debutnya di GP Portugal di Sirkuit Estoril pada usianya yang baru menginjak 15 tahun 56 hari.
Dia membuat sebuah rekor dengan mencatatkan dirinya sebagai rider Spanyol termuda yang berhasil merebut pole position di ajang motoGP. Selain itu, Marc mendapatkan podium pertamanya pada tanggal 22 Juni 2008 di GP Inggris 8 tahun yang lalu di usianya yang baru 15 tahun 127 hari. Sayang, di tahun pertamanya mengikuti kejuaraan dunia motoGP kelas 125cc dia harus puas berada di posisi ke-13 dalam klasemen akhir moto3.
Setahun berselang yakni pada tahun 2009, bersama tim pabrikan KTM yaitu Red Bull KTM Motorsport, dia meraih pole position di usia 16 tahun 89 hari di GP Prancis. Di musim ini Marc mulai ada peningkatan dalam penampilan dan posisinya di akhir musim moto3 2009, yaitu di posisi 8 dalam klasemen akhir pembalap.
Di musim berikutnya di tahun 2010, di musim inilah titik balik karir Marc mulai mulai cemerlang. Ia bergabung dengan tim milik Aki Ajo yakni Redbull Ajo Motorsport, Aki Ajo memang terkenal dalam melahirkan rider-rider hebat dengan instingnya dalam melihat bakat dan potensi yang dimiliki rider tersebut.
Keputusan Marc Marquez untuk bergabung ke tim Redbull Ajo Motorsport dirasa tepat, di tim inilah seorang Marc Marquez bertransformasi menjadi rider yang mulai diperhitungkan di kelas moto3.
Rekor demi rekor, catatan demi catatan ia bukukan dalam ajang moto3. Dia meraih pole pertamanya di GP Spanyol, namun sayang sebuah insiden menimpanya. Pada lap pertama di GP Spanyol pipa knalpot motornya jatuh tepat dibawah ban belakangnya, yang akhirnya menyebabkan Marc terjatuh dan mengalami kecelakaan hebat hingga mencederai bahunya. Namun hal itu tidak menyurutkan ambisi Marc untuk meraih kemenangan di kelas moto3.
Dan tepat, berkat semangat dan ambisinya ini dia berhasil meraih kemenangan pertamanya di GP Italia pada tanggal 6 Juni 2010. Tak sampai disitu, kemenangan demi kemenangan diraihnya. Mulai dari GP Inggris, GP Belanda dan GP Catalunya (negeri kelaharinnya) yang sekaligus menasbihkan dirinya sebagai rider termuda yang meraih kemenangan 4x berturut-turut.
Mungkin disinilah awal sejarah mencatat bahwa seorang Marc Marquez memang telah ditakdirkan menjadi rider pemecah rekor. Saat GP Jerman 2010, ia kembali menorehkan sebuah catatan manis sekaligus pemecah rekor. Di Sirkuit Sachsenring ia meraih kemenangan kelimanya dan membawa Derbi(motornya) menggapai kemenangan ke-100 di kejuaraan motoGP.
Tak hanya itu, Marc Marquez adalah rider pertama yang meraih kemenangan 5x berturut-turut di kelas 125cc sekaligus memecahkan rekor sang idola Valentino Rossi di tahun 1997.
Seri demi seri ia lalui dengan gemilang. Empat kemenangan beruntun mulai dari GP jepang sampai GP Portugal ia dapatkan, sehingga menempatkan dirinya sebagai pemimpin klasemen moto3 berselisih 17 poin diatas Nico Terol. Saat GP Portugal seorang Marc yang ambisius jatuh bangun untuk meraih yang terbaik dalam balapan tersebut.
Bagaimana tidak, saat itu di GP Portugal di guyur hujan yang cukup deras yang akhirnya memaksa race direction mengibarkan bendera merah. Sebelum bendera merah berkibar, posisi Marc berada di posisi ke-2 dibawah Nicolas Terol.
Namun sebuah insiden terjadi, saat kembali ke grid untuk memulai balapan dan melakukan lap pemanasan Marc Marquez terjatuh dan mengharuskannya kembali ke pit.
Dengan sedikit perbaikan, Marc Marquez diharuskan memulai start paling belakang karena tidak berhasil keluar dari pit lane 5 menit menjelang start dimulai.
Meskipun start paling buncit, Marc berusaha bangkit dan membuat penonton kagum dengan aksi-aksinya meng-overtake satu demi satu rider didepannya. Dan puncaknya adalah ketika dia berhasil memimpin balapan dan memenangkan perlombaan. Sekaligus memecahkan rekor, dia kembali memecahkan rekor milik sang legenda hidup sekaligus idolanya, Valentino Rossi di tahun 1997 dengan kemenangan kesepuluhnya di GP Portugal 2010.
Dengan demikian, Marc Marquez semakin memperlebar jarak poin dari lawan-lawannya sebelum seri terakhir di Valencia. Di seri terakhir GP Valencia ia finish di posisi ke-4, hal itu sudah cukup membawanya meraih gelar juara dunia moto3 125cc dan menjadikannya juara dunia termuda kedua setelah Loris Capirossi.






Kejuaraan Dunia Moto2
Pada tahun 2011, Marc Marquez naik kelas dari moto3 ke moto2. Dia bergabung dengan Monlau Competicion yang dikelola oleh manager pribadinya, Emilio Alzamora yakni Team Catalunya Caixa Repsol sebagai pembalap tunggal.
Marc Marquez memulai musim 2011 dengan sedikit catatan yang mengecewakan, sepasang kecelakaan di 2 GP pembuka yakni GP Qatar dan GP Spanyol membuat dia harus puas mengakhiri balapan tanpa poin satupun.
Di seri berikutnya, GP Portugal dia hanya mampu finish di posisi 21. Di seri tanah kelahirnnya, GP Catalunya, Marquez berhasil finish di posisi 2 dibelakang Stefan Bradl dan berhak naik podium. Kemenangan yang dinanti akhirnya datang juga, Marquez meraih kemenangan pertamanya di kelas moto2 di GP Prancis.
Namun kesialan kembali menimpa, ia kembali terjatuh di GP Inggris meski ia start terdepan dengan meraih pole position pertamanya di moto2. Dan pada saat yang sama Stefan Bradl meraih kemenangan keempatnya, sedangkan Marc menguntit dibelakangnya dengan perolehan poin 82.
Di seri berikutnya yaitu GP Jepang, Marc Marquez kembali meraih pole position ketujuhnya namun hal itu tak dibarengi dengan hasil balapan yang bagus. Dia takluk atas Andrea Iannone setelah melewati balapan yang sengit. Sepertinya musim 2011 kurang bersahabat dengannya, karena lagi-lagi Marquez mengalami insiden tabrakan dengan Ratthapark Wilairot, rider asal Thailand, sehingga membuat ia kena penalty 1 menit dari catatan waktu tercepatnya pada sesi kualifikasi.
Akan tetapi, ia kembali menunjukkan kelasnya dengan meraih podium ketiga meski harus kehilangan posisi pimpinan klasemen yang diserobot oleh Stefan Bradl. Dan yang lebih menyakitkan lagi, Marc Marquez harus merelakan gelar juara dunia kelas moto2 jatuh ke tangan Stefan Bradl karena dalam dua seri terakhirnya dia tidak bisa mengikuti balapan akibat mengalami permasalahan dalam penglihatannya setelah sebelumnya mengalami kecelakaan saat sesi latihan di Sepang, Malaysia.
Akhirnya ia pun harus puas menduduki posisi ke-2 dalam klasemen akhir moto2 2011 dan memutuskan bertahan satu musim lagi untuk menebus kesalahan-kesalahan sebelumnya.
Pada moto2 musim 2012, Marc Marquez menatap musim baru dengan penuh semangat. Di musim inilah skillnya semakin matang  dan dia berhasil meraih gelar juara kelas moto2 dengan cukup mudah.
Karena tak begitu banyak perlawanan dari rider-rider lain, Marc Marquez tampak mendominasi seri demi seri di musim 2012.
Yang pada akhirnya membawa dia berhak naik kelas di musim berikutnya ke kelas para raja, motoGP. Dan terpilih sebagai Rookie of the Year di musim yang sama.







MotoGP
Pada musim 2013, Marc Marquez naik kelas ke kelas motoGP(1000cc). Dia sepakat bergabung dan menandatangani kontrak bersama tim pabrikan sekaliber Repsol Honda Team selama dua tahun kedepan dengan opsi perpanjangan kontrak satu tahun.
Dia mengisi satu tempat dalam tim tersebut yang ditinggalkan oleh sang juara dunia motoGP dua kali, Casey Stoner yang memutuskan pensiun dini di akhir musim balapan 2012. Marc Marquez berada dalam satu tim dengan Dani Pedrosa, rekan senegara sekaligus dari wilayah yang sama yakni Catalunya.
Bersama rekan setimnya, ia bahu-membahu membawa Tim Repsol Honda menjadi yang terbaik gelaran motoGP dengan tetap bersaing secara personal di lintasan balap.
Banyak pengamat beranggapan bahwa sepertinya motoGP telah kedatangan idola baru setelah beberapa tahun terakhir didominasi oleh Jorge Lorenzo, Valentino Rossi, Dani Pedrosa dan Casey Stoner. Dia mampu merangsek di jajaran rider top sekelas Rossi dan Lorenzo dan menjadi salah satu rider paling potensial di ajang motoGP 2012.
Hal ini dipertegas dengan hasil yang menakjubkan dari seorang rider muda pendatang baru di dunia balap motoGP yang menjadi pimpinan klasemen dan bersaing ketat dengan rekan senegaranya dari tim Yamaha, Jorge Lorenzo.
Tak hanya hasil yang menakjubkan di lintasan balap, rekor demi rekor-pun berhasil dia bukukan serta ia pecahkan. 
Dan akhirnya pada musim 2013, sejarah motoGP mencatat rider termuda dan rookie pertama yang menjuarai kelas motoGP setelah memecahkan rekor Kenny Roberts(1978) setelah 35 tahun terakhir rekor ini bertahan dan akhirnya dipecahkan oleh Marquez.




Dalam gelaran motoGP di musim 2014, musim keduanya di kelas para raja ia semakin matang dan skillnya semakin jempolan namun tetap dengan gaya balapnya yang super agresif.
Hal ini mengundang perhatian dari rider lain, termasuk sang idola Valentino Rossi. Rossi menganggap Marquez harus mengurangi sifat agresifnya di lintasan balap dan jangan terlalu ngotot, meski dia tidak menampik kalau sifat agresif Marc Marquez di lintasan balap mengingatkannya sewaktu ia masih muda. Akan tetapi Marquez tetaplah Marquez, agresif adalah gaya balapnya dan itu sudah menjadi karakternya.
Pada musim keduanya di motoGP, ia berhasil kembali menjuarai motoGP sekaligus mempertahankan gelar juara dengan menyingkirkan kandidat kuat lain seperti Valentino Rossi, Jorge Lorenzo dan rekan setimnya Dani Pedrosa dengan perolehan 312 poin.






Marc Marquez menyongsong musim balap 2015 dengan sedikit masalah, masalah datang dari tunggangannya yang memakai prototype baru. Itu membuat ia harus kembali beradaptasi dengan kondisi motornya, Motor prototype 2015 update belum mampu mencetak waktu terbaik.
Dia merasa kurang improve dengan protype motor barunya, dan itu berimbas pada catatan waktunya. Dia merasa kurang nyaman dengan kondisinnya saat ini dan bukan waktu yang tepat untuk mengambil sebuah resiko. Dan dia berharap pihak Honda mengerti karakter motor dan sasis yang ia sukai, karena ia merasa banyak kehilangan waktu terbaiknya ketika ia memakai motor RC213V terbaru.
Dua hal yang tidak disukai dari motor barunya adalah karakter dan sasisnya, tapi poin lainnya adalah motor barunya lebih bertenaga dari sebelumnya.
Namun ia tetap kurang puas dengan kondisi motornya yang baru, untuk bersaing di motoGP 2015.
Dan hal itu benar-benar berimbas pada saat race berlangsung, dia seperti kehilangan karakter balapnya. Sempat tercecer diantara pembalap lain namun ia harus tetap komitmen dan memberi yang terbaik untuk tim.
Bagi dia ini musim yang sulit, banyak perubahan terjadi dengan motornya dan itu sangat menguntungkan pembalap dari tim rival.
Bagaimana tidak, musim 2015 seakan menjadi musim persaingan duo Yamaha Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo. Marquez sempat melakukan perlawanan di awal musim, namun lagi-lagi nasib yang kurang baik menimpanya kembali.
Crash demi Crash ia dapatkan yang akhirnya jarak poin dari dua kompetitornya semakin menjauh. Ia sempat frustrasi karena kondisi berbanding terbalik dengan dua musim yang lalu.






Dia mencoba tetap mengontrol dirinya sendiri, sembari memperbaiki hasil balapnya dengan kondisi motor seadanya. Honda terus mencari solusi terbaik untuk ridernya demi tetap bersaing di kancah motoGP.
Menjelang akhir musim, penampilannya mulai membaik namun gap dengan duo rider Yamaha semakin menjauh. Namun ia tetap membalap dengan gaya dan karakternya yang agresif, yang sempat membuat Rossi khawatir.
Apa yang dipikirkan Rossi pun terbukti, menjelang 3 seri terakhir Rossi merasa Marc Marquez menciptakan sebuah konspirasi dengan rekan setimnya asal Spanyol yaitu Jorge Lorenzo. Di GP Australia, Rossi merasa Marc “bermain-main “ dengan menantang bahaya di Sirkuit Philip Islands. Dia seperti sengaja menghalang-halangi laju Valentino Rossi dengan memilih berdesakan dengan rider lain demi menjegal sang idola.
Dan puncaknya, di GP Malaysia tingkat kesabaran Rossi mulai habis. Sepanjang balapan Marc seakan sengaja mengajak Rossi berduel one on one di lintasan balap dan menghalangi laju Rossi yang ingin mengejar Jorge Lorenzo demi mengamankan gelar juara dunianya di tahun 2015.
Rossi yang mulai gerah dengan sikap Marquez, akhirnya dia pun melakukan sebuah tindakan (pelanggaran) yang akhirnya menyudahi perlawanan Marc Marquez dengan cara menjatuhkannya.




Hal ini menyulut berbagai reaksi dari seluruh penggemar motoGP di seluruh dunia. Ada yang menyayangkan sikap Rossi, ada juga yang menghujat habis-habisan Marc Marquez. Namun terlepas dari itu semua, race direction dan pihak terkait di motoGP akhirnya menjatuhi Valentino Rossi sebuah penalty dalam race terakhir di GP Valencia dengan start paling belakang.
Dengan keputusan ini praktis menutup peluang The Doctor meraih gelar juara dunianya di musim 2015.
Setelah insiden tersebut, hubungan keduanya memburuk. Dan Rossi menuduh bahwa motoGP 2015 sebuah konspirasi besar bahwa dengan menganggap hasil dari 3 seri terakhir adalah settingan dari para rider Spanyol dengan Spaniard Supremacy-nya.
Meski akhirnya di akhir race di GP Valencia, Marquez gagal mengatasi Lorenzo tanpa perlawanan dan harus puas dengan naik podium 2 disusul rekan setimnya Dani Pedrosa di posisi 3.
Dengan hasil itu, Marc Marquez gagal mempertahankan gelar juaranya musim lalu dan harus merelakannya kepada Jorge Lorenzo.
Terlepas dari semuanya, Marc Marquez tetaplah Marc Marquez dengan gaya dan karakter membalapnya yang sedikit “ugal-ugalan”. Dan jika melihat karakter dan gaya balapnya, ia tidak sendirian. Sebelum Marc Marquez bergabung di motoGP, ada mendiang Marco Simoncelli yang tak kalah agresif dan juga Valentino Rossi di masa muda.
Tapi disitulah daya tarik motoGP 2015, terlepas dari berbagai drama-drama yang terjadi selama satu musim balapan cerita-cerita dibalik lintasan pun juga jadi penghias gelaran motoGP tahun ini.
Jadi tak perlu menyudutkan Marc Marquez dengan gaya balapnya atau menyalahkan Valentino Rossi yang melakukan tindakan “konyol” sehingga ia kehilangan gelar juara dunianya yang sudah di depan mata, this is a race apapun bisa terjadi.





STATISTIK MUSIM KE MUSIM

Musim
Kelas
Motor
TIM
Balapan
Menang
Podium
Pole
Poin
Posisi
2008
125cc
KTM
Repsol KTM
13
0
1
0
63
Ke-13
2009
125cc
KTM
Red Bull KTM Motorsport
16
0
1
2
94
Ke-8
2010
125cc
Derbi
Red Bull Ajo Motorsport
17
10
12
12
310
Ke-1
2011
Moto2
Suter
Team Catalunya Caixa Respol
15
7
11
7
251
Ke-2
2012
Moto2
Suter
Team Catalunya Caixa Repsol
17
9
14
7
324
Ke-1
2013
MotoGP
Honda
Repsol Honda Team
18
6
16
9
334
Ke-1
2014
MotoGP
Honda
Repsol Honda Team
18
13
14
13
362
Ke-1
2015
MotoGP
 Honda
Repsol Honda Team







0 Response to "PROFIL MARC MARQUEZ"

Post a Comment